Terlahir dari seorang keluarga yang memang sering berinovasi-ayahnya bekerja sebagai seorang agen hak paten dan ibunya seorang penemu di bidang masakan-membuat Gillette mungkin memang dilahirkan sebagai seorang inovator.Dalam pekerjaannya sebagai seorang salesman, ia mendapat pelajaran bahwa barang-barang yang bisa diganti dengan cepat atau diisi ulang, mampu mendulang lebih banyak keuntungan. Maka, suatu ketika, karena pada jaman itu-sekitar tahun 1895-an-Gillette selalu kerepotan menggunakan pisau cukur untuk merapikan jenggotnya, ia pun segera berpikir keras.
Pisau yang ada waktu itu adalah pisau cukur besar dan harus diasah setiap kali. Gillette pun lantas punya ide untuk membuat pisau kecil yang lebih praktis dan bisa diganti segera jika sudah tumpul. Ia lantas mencoba membawa ide itu kepada para teknisi di MIT, sebuah universitas terkemuka di bidang teknologi. Sayang, hampir enam tahun, ia tak bisa meyakinkan teknisi tersebut untuk membantunya.Suatu ketika, ada seorang teknisi bernama William Emery Nickerson yang bersedia membantunya. Kemudian, mereka pun membuat sebuah usaha yang dinamai American Safety Razor Company. Perusahaan inilah yang menjadi cikal bakal produsen pisau cukur terbesar dunia, Gillette, sesuai nama pemrakarsanya.
Produksi pertama mereka dimulai pada sekitar tahun 1903 dengan bentuk paket-paket kecil berisi gagang untuk menempatkan silet dan beberapa paket silet yang segera bisa diganti ketika sudah majal. Gillette yang mematenkan produk tersebut segera memetik keuntungan besar dari usaha tersebut. Inilah yang kemudian kita kenal sebagai silet pencukur yang praktis hingga saat ini.
Amsal 2 : 6
“Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian”
“Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian”