Rabu, 29 Oktober 2008

Silet...

Apa jadinya jika Anda menjadi seorang salesman, namun tak bisa tampil rapi di depan klien? Atau, apa jadinya jika kita tiap hari harus merapikan kumis atau jenggot dengan pisau cukur yang besar dan tajam seperti jaman dulu kala? Bagi para pria, berterima kasihlah kepada King C Gillette yang pernah menjadi seorang salesman sebuah produk. Mengapa? Sebab, dari pengalaman sebagai seorang salesman yang harus merapikan janggut dan kumis lah, yang membuat Gillette melahirkan inovasi silet pencukur yang mudah, aman, dan praktis seperti yang banyak kita jumpai saat ini.

Terlahir dari seorang keluarga yang memang sering berinovasi-ayahnya bekerja sebagai seorang agen hak paten dan ibunya seorang penemu di bidang masakan-membuat Gillette mungkin memang dilahirkan sebagai seorang inovator.Dalam pekerjaannya sebagai seorang salesman, ia mendapat pelajaran bahwa barang-barang yang bisa diganti dengan cepat atau diisi ulang, mampu mendulang lebih banyak keuntungan. Maka, suatu ketika, karena pada jaman itu-sekitar tahun 1895-an-Gillette selalu kerepotan menggunakan pisau cukur untuk merapikan jenggotnya, ia pun segera berpikir keras.

Pisau yang ada waktu itu adalah pisau cukur besar dan harus diasah setiap kali. Gillette pun lantas punya ide untuk membuat pisau kecil yang lebih praktis dan bisa diganti segera jika sudah tumpul. Ia lantas mencoba membawa ide itu kepada para teknisi di MIT, sebuah universitas terkemuka di bidang teknologi. Sayang, hampir enam tahun, ia tak bisa meyakinkan teknisi tersebut untuk membantunya.Suatu ketika, ada seorang teknisi bernama William Emery Nickerson yang bersedia membantunya. Kemudian, mereka pun membuat sebuah usaha yang dinamai American Safety Razor Company. Perusahaan inilah yang menjadi cikal bakal produsen pisau cukur terbesar dunia, Gillette, sesuai nama pemrakarsanya.
Produksi pertama mereka dimulai pada sekitar tahun 1903 dengan bentuk paket-paket kecil berisi gagang untuk menempatkan silet dan beberapa paket silet yang segera bisa diganti ketika sudah majal. Gillette yang mematenkan produk tersebut segera memetik keuntungan besar dari usaha tersebut. Inilah yang kemudian kita kenal sebagai silet pencukur yang praktis hingga saat ini.


Amsal 2 : 6
“Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian”

Jumat, 17 Oktober 2008

Arti Sahabat


Kalau ada pertanyaan tentang apa sih arti seorang sahabat, coba baca ini :

Kamu tau arti sahabat, apa berbedaanya dengan teman ?
Sahabat adalah orang yang paling dipercaya, yang bisa diajak cerita tentang masalah kita, yang ada di saat kita butuh atau bahkan saat kita tidak butuhpun sahabat ada disamping kita untuk menemani kita. Seorang sahabat sejati sulit sekali untuk kita cari atau kita jumpai, karena mencari sabat sejati itu memang bener-bener sangat sulit.


Teman adalah seseorang yang kita kenal dan seseorang yang bisa kita jumpai disaat tertentu atau tidak selamanya kita jumpai. Mencari teman itu mudah bahkan sangat mudah, kita cuma menemui orang yang tidak kita kenal, lalu mengajaknya kenalan, ketika sudah kenal maka ia sudah bisa kita anggap sebagai teman.

Sahabat adalah seseorang yang kalau kita lagi sedih ia bisa membuat kita tersenyum sementara ketika kita senang dia akan lebih senang dari kita. Yap, rasanya nggak terlalau berlebihan kalau keberadaan seorang sahabat emang sangat istimewa, Ia menjadi zat penting yang memberi warna dalam kehidupan kita. So, punya sahabat bukan lagi sebuah keharusan melainkan kebutuhan, pasti anda setuju bukan?

Nah buat kamu yang sampai detik ini belum menemukan seseorang yang cocok intuk menjadikan sahabat, coba deh lebih keras lagi berusaha mencarinya. Punya sahabat itu ga ada ruginya, malah akan lebih banyak rezeki he…, sebab sekali lagi sahabat membuat hari-hari anda akan lebih hidup dan bermakna. Ga percaya, kalo gitu coba deh baca point-point berikut, dijamin kamu akan termotivasi untuk mencari sebanyak-banyaknya. Itu pun kalau kamu bisa menyimaknya bukan sekadang baca doang.

Sahabat itu teman curhat, ngga ada istilah stress ketika dirundung masalah, seberat apapun masalah itu kalau kita punya sahabat. Dalam hal ini sahabat bisa menjadi tempat berbagi cerita, teman curhat, yang nyaman. Kita bisa ngungkapin semua perasaan kita selain kepada keluarga (kalau jauh dari keluarga) atau pacar (sebaiknya jangan) yaitu kepada sahabat kita. Sahabat itu adalah dewa penolong. Butuh bantuan, butuh pertolongan kenapa engga lari ke sahabat. Siapa tau dia bisa bantu, bisa kasih solusi, atau paling tidak sekedar opini.

Tapi bukan berarti setiap masalah harus lari ke sahabat, yang paling baik dan utama adalah dengan menyelesaikannya dengan sendiri, baru ke keluarga terus orang terdekat yaitu sahabat dan tidak lupa minta kepada yang di atas. Belajar mandiri ceritanya.
Sahabat itu orang yang yambung diajak ngobrol, enak diajak diskusi, teman berbincang yang menyenangkan dan semua itu akan tercapai manakala kamu bisa saling mengenal kepribadiannnya masing-masing (takut orangnya suka ngomongin rahasia orang, gawat men…), Sahabat itu orang yang dengan kelapangan hatinya bisa mengerti kita, dengan keterbukaan tangannya bisa menerima kita apa adanya, tanpa pernah berusaha mempengaruhi apalagi mengubah keadaan kita.


Sahabat itu cermin bagi diri kita, rujukan tempat kita mengekspresikan diri. Sahabat itu seperti tubuh, bila tubuh kita salah satu sakit, maka yang lain akan merasa sakit. Misalnya kalau kaki kita terantuk batu, pasti dengan mulut refleks akan bilang “aduh”, tangan langsung mengusap dan mengobatinya, tanpa diminta dan tanpa disuruh, begitu juga seorang sahabat dia akan punya kesadaran diri kalau sahabatnya sedang dalam kesulitan, dan itu dilakukan atas dasar keikhlasan bukan paksaan apalagi pamrih, ya seperti tubuh kita yang sakit tadi.

Kalau begitu, siapa sahabat kamu?

Humoor

Ini sekedar lelucon, tapi cukup menggelitik jika kita baca dan perhatikan, bahkan ada kecenderungan itu yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga sekaligus menjadi bahan perenungan bagi kita semua.

Anda simak lelucon ini.


Kalau sebelum menikah :


Pria : Ya. Akhirnya. Lama aku menunggu

Wanita : Sudikah engkau kutinggal pergi ?

Pria : TIDAK! Jangan sekali-kali kau pikirkan itu

Wanita : Apakah kau mencintaiku?

Pria : Tentu saja

Wanita : Pernahkah kau berdusta padaku ?

Pria : TIDAK! Untuk apa kau pertanyakan itu

Wanita : Maukah engkau menciumku

Pria : Ya

Wanita : Akankah kau memukulku?

Pria : Nggak mungkin. Aku bukan tipe orang seperti itu

Wanita : Bisakah engkau dipercaya?


Setelah menikah, apa yang terjadi ??


Baca aja dialog tadi dari bawah ke atas !!!

LOVE....

Etimologi lagi!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Tetap menurut pandangan gue. Cinta, dalam bhs inggris artina "love"sebuah perasaan sayang kepada kekasihbut.... Dari mana kok "LOVE" bisa jadi "CINTA"??? Jauh bgt kan?well,, gue akan jelasin menurut pandangan gue.
Tapi pertama... kalian harus tau jalan cerita kisah Ramayana: The love story of Rama and Shinta. Shinta itu seorang wanita yang sangat setia mencintai kekasihnya dan orang-orang di sekitarnya yang membutuhkan.

Shinta sebenarnya dituliskan dengan kata Chinta. Tetapi karena pengucapan orang jadul dimana C menjadi Se, maka Chinta dipopulerkan dengan julukan Shinta.
Para kekasih di jaman dulu sering mengibaratkan mereka sebagai rama dan shinta.Sampai ada seorang dari jaman modern yang menemukan surat dalam bahasa kuno: "Untukmu, Chinta-ku". dan ia memutuskan bahwa bahasa indonesianya Love yaitu chinta, yang biar gampang jadinya Cinta, begitulah ceritanya.
sekian,
Aq tunggu commentnya yach......

Tahu kah kamu??

Bahaya Mengintai Di Balik Printer Kantor
Jika selama ini banyak yang beranggapan udara malam dan rokok menjadi momok bagi paru-paru, kini sepertinya kita harus mulai waspada dengan perangkat di sekitar kita, terutama pekerja kantoran yang sering berhubungan dengan mesin printer.


Penelitian terbaru yang dilakukan Queensland University, Australia menyebutkan bahwa toner pada printer laser juga bisa merusak paru-paru dengan kadar sebanding dengan partikel yang dihasilkan rokok, seperti dikutip dari BBC.Riset yang dilakukan pada sejumlah model dan merek printer ini sebagian besar menunjukkan pencemaran toner (serbuk printer laserjet) pada paru-paru terutama bagi mereka yang sering menggunakan printer ataupun yang berada dalam satu ruangan dengan mesin printer. Sepertiga dari 60 mesin printer yang diteliti, ditemukan pencemaran partikel dari toner yang bisa masuk ke dalam paru-paru, dan menyebabkan gangguan pada saluran pernafasan, atau gangguan kronis lainnya.


Penelitian yang dilakukan pada ruangan kantor model open-plan (ruangan tanpa sekat), ini mencatat penyebaran partikel berbahaya yang dipancarkan toner bisa naik sampai lima kali lipat, terlebih jika mesin printer menyala selama terus jam kerja. Masalah ini makin parah ketika toner baru dipasang atau ketika sedang melakukan print gambar yang memerlukan serbuk toner dalam jumlah banyak.Dengan bahayanya 'musuh dalam selimut' ini para peneliti menghimbau perbaikan sirkulasi udara pada setiap kantor, dan menaruh printer di tempat yang lebih terbuka.

TQ.....


TQ udah mau mampir di blog aq....
Mudah2an dengan kalian mampir ke blog ini, kalian dapat sesuatu yang beda!!!